3 Kelemahan Usaha Kuliner Yang Sering Membuat Bisnis Makanan Ini Gagal dan Bangkrut
loading...
3 Kelemahan Usaha Kuliner Yang Sering Membuat Bisnis Makanan Ini Gagal dan Bangkrut
Bisnis di bidang kuliner atau usaha di bidang makanan memang sangat menggiurkan, banyak nya pelaku usaha yang telah sukses dengan inovasi daganganya membuat kita para calon pelaku usaha tergiur, sehingga membuat kita tertarik untuk mengikuti jejak mereka berbisnis di bidang kulner.
Tapi siapa sangka jika ternyata tidak sedikit orang yang gagal setelah mencoba memulai atau membangun usaha di bidang kuliner ini. Sebenarnya apa siy yang membuat mereka gagal? Apa yang membuat mereka bangkrut di bisnis kuliner, padahal bisnis dan usaha di bidang penjualan makanan ini sangat menggiurkan dan menguntungkan? Lalu apa penyebab kegagalan pedagang kuliner ini?
Banyak pelaku usaha yang memulai usaha dengan modal ilmu seadanya yang tambah modal nekad, memang sebenarnya sudah cukup bagus, untuk memulai usaha mengalami kegagalan bukan suatu perkara yang buruk, karena yang lebih buruk adalah tidak memulai sama sekali. Namun dalam setiap usaha atau bisnis tentu di perlukan ilmu dan strategi, Strategi dagang atau penjualan, strategi atau ilmu dalam produksi, dan beberapa strategi.
Namun ternyata ada hal yang lebih sepele yang lebih genting sehingga membuat para pelaku usaha kuliner gagal dalam membangun bisnisnya, Kira kira apa saja itu? Mari kita simak ulasan berikut ini.
Kelemahan Usaha Kuliner Yang Sering Membuat Bisnis Makanan Ini Gagal dan Bangkrut
1. Terlalu Banyak Pinjaman
Banyak pelaku usaha berfikir untuk memulai usaha mereka harus memerlukan modal yang tidak sedikit, sehingga ada juga pikiran untuk meminjam uang untuk di jadikanya modal usaha. apakah hal itu sah - sah saja?
Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa bisnis di bidang kuliner tidak harus di bangun dengan modal kecil, banyak pelaku usaha yang menuruti gengsi, ingin membuka dengan tampilan yang wah, karena merasa uangnya banyak, sebenarnya hal ini sah - sah saja jika di sertai denga strategi dagang yang baik, namun untuk seorang pemula apa perlu cara ini di pakai? Terlebih jika modal yang ia dapat dari hasil meminjam?
Dengan meminjam uang modal untuk usaha / bisnis akan membuat pelaku usaha tidak fokus dalam menjalankan bisnisnya, yang ia fikirkan adalah bagaimana membuat daganganya laku dengan keuntungan yang banyak sehingga seringkali tidak mengutamakan strategi jualan yang sebenarnya, al hasil bukan laris yang ia dapatkan melainkan dagangan yang tidak laku sehingga membuat kerugian.
Dengan meminjam modal maka pelaku usaha harus membayarkan juga bunga pinjaman, hal ini tentu akan sangat menekan pikiran pelaku usaha, terlebih jika usaha yang di jalankan benar- benar baru di mulai. Dengan keuntungan yang belum stabil, pelaku usaha harus membagi dengan modal untuk jualan di hari berikutnya di tambah biaya produksi, di tambah sewa tempat di tambah bayar cicilan pinjaman beserta bunganya yang mungkin memakan waktu yang lama, tentu hal ini akan sangat rentan terhadap perjalanan bisnis atau usaha anda.
Oleh sebab itu sebaiknya hindari meminjam uang untuk keperluan modal usaha jika memang usaha anda benar -benar baru ingin di bangun, jika memang tak ada modal, jangan takut untuk bekerja sama dengan investor yang mau memberikan uangnya untuk modal bisnis anda untuk kemudian berbagi hasil, usahakan musyawarahkan sebaik mungkin agar jika terjadi kegagalan atau keuntungan yang tidak sesuai harapan bisa di selesaikan sebaik mungkin.
2. Perencanaan Usaha / Bisnis Kurang Sempurna
Seperti yang sudah saya ungkap di awal, bahwa bisnis atau usaha di bidang apapun selalu harus membuat perencanaan dan strategi dalam memulai dan membangun sebuah bisnis. Makanya seringkali kita mendengar bahwa pelaku usaha sebelum memulai usahanya mereka membuat perencanaan yang sering di sebut "Proposal Usaha". Di dalam proposal usaha ini kita bisa menghitung berapa modal yan di butuhkan, apa saja yang perlu dan di butuhkan serta kesiapan lain yang berkaitan dengan usaha yang akan kita jalankan.
Meskipun prodposal usaha ini tidak wajib, terutama bagi pelaku usaha yang ingin memulai usahanya dengan modal awal yang kecil, paling tidak kita bisa membuat coret-coretan sederhana tentang perencanaan dan strategi yang nantinya kita jalankan.
Seringkali pelaku usaha terlalu bersemangat dalam memulai usahanya sehingga mereka tidak memperhatikan perencanaan yang sesuai. Seperti misalnya membuat gerobak dahulu baru mencari tempat usaha. Setelah gerobak di buat, pelaku usaha bingung mencari tempat yang strategis yang cocok dengan target pasar nya. Akhirnya karena target pasar tidak sesuai, pembeli sedikit akhirnya bisnispun merugi.
Langkah awal dalam membangun bisnis adalah kenali potensi target pasar anda, Siapa yang anda jadikan sebagai target pasar, cari lokasi strategis , baru kemudian persiapkan bisnis anda dengan mantap.
Seperti misalkan produk anda adalah donat bakar dan susu kedelai, target pasar anda para pelajar yang pulang sekolah atau hendak berangkat les, maka sebaiknya cari lokasi yang banyak di lalui para pelajar tersebut. Baru setelah itu siapkan gerobak yang unik yang nantinya bisa menarik minat para pelajar untuk membeli dagangan anda.
Contoh lain, produk anda makanan cepat saji, target anda adalah mereka yang sedang jalan-jalan di mall atau pasar atau setelah berbelanja, Maka usahakan cari tempat yang dekat dengan parkir kendaraan mereka, yang banyak di lalui oleh para pebelanja di Supermarket atau pasar. Baru setelah itu siapkan tempat makan yang kira - kira bisa melepas rasa lelah target pasar anda agar bisa menarik para target anda.
3. Pemborosan Biaya Belanja Bahan Baku.
Tidak sedikit para pelaku usaha di bidang kuliner yang mengeluh tentang mahalnya bahan baku, sehingga membuat mereka gagal dan pada akhirnya gulung tikar, Lalu apakah hal tersebut tidak bisa di atasi? Apakah pelaku usaha harus menaikan harga produknya? Lalu bagaimana dengan persaingan?? tentu sebaiknya jangan, berfikirlah secara matang untuk menaikan harga produk di tengah persaingan bisnis yang kian ketat.
Membeli bahan baku dalam jumlah sedikit yang di perlukan pada satu hari tersebut, memang mambuat harga bahan baku menjadi mahal, dampaknya tentu akan membuat pelaku usaha bimbang, ingin menaikan harga atau terpaksa merugi.
Sebaiknya belilah bahan baku anda dalam jumlah besar, terutama bahan baku yang mempunyai daya tahan lebih lama atau awet, seperti minyak atau beras, sehingga anda akan mendapatkan harga bahan baku yang cukup murah. Atau jika memang langkah tersebut tidak bisa teratasi, atau bahan baku anda adalah bahan yang harus di olah pada saat itu juga seperti misalnya daging, anda bisa bekerja sama dengan pedagang lainnya, Jika anda penjual bakso, anda bisa bekerja sama dengan pedagang bakso lainya yang anda percaya, untuk bekerja sama membeli daging secara bersama, Misalkan anda memerlukan 5 kilogram daging setiap hari, jika anda bekerja sama dengan 10 pedagang bakso dengan kebutuhan daging yang sama, berarti anda bisa membeli daging seberat 50kg, perhari, Dengan cara tersebut tentu anda bisa langsung memesan daging di agen atau distributor daging untuk mendapatkan harga bahan baku yang lebih murah. Untuk kemudian anda bagi-bagikan kepada penjual lainnya. Oke kan?
Nagh itulah sedikit ulasan mengenai Kelemahan Usaha Kuliner Yang Sering Membuat Bisnis Makanan Ini Gagal dan Bangkrut. Pada intinya kita bisa memulai usaha dengan modal yang kita bisa terlebih dahulu, setidaknya kita akan tahu bagaimana jalan yang kita hadapi di bisnis di bidang yang akan kita bangun nanti. Dengan begitu kita akan lebih siap jika suatu saat nanti kita memiliki modal yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis kuliner yang kita bangun. Tetap pertahankan kualiatas produk kuliner anda, untuk mendapatkan pelangan yang setia. Jika memungkinkan jalin hubungan anda sebagai pelaku usaha dengan para pelangan anda, dengan memberikan hadiah atau jalan-jalan bersama atau hal menarik lainya. Anda juga harus memeberkan inovasi ketika pelanggan mulai bosan dengan produk atau layanan yang anda berikan, agar pelanggan tetap mendapatkan produk dan layanan yang terbaik dan tidak akan berpindah ke lain hati. Terimakasih atas waktunya semoga bermanfaat.
Bisnis di bidang kuliner atau usaha di bidang makanan memang sangat menggiurkan, banyak nya pelaku usaha yang telah sukses dengan inovasi daganganya membuat kita para calon pelaku usaha tergiur, sehingga membuat kita tertarik untuk mengikuti jejak mereka berbisnis di bidang kulner.
Tapi siapa sangka jika ternyata tidak sedikit orang yang gagal setelah mencoba memulai atau membangun usaha di bidang kuliner ini. Sebenarnya apa siy yang membuat mereka gagal? Apa yang membuat mereka bangkrut di bisnis kuliner, padahal bisnis dan usaha di bidang penjualan makanan ini sangat menggiurkan dan menguntungkan? Lalu apa penyebab kegagalan pedagang kuliner ini?
Banyak pelaku usaha yang memulai usaha dengan modal ilmu seadanya yang tambah modal nekad, memang sebenarnya sudah cukup bagus, untuk memulai usaha mengalami kegagalan bukan suatu perkara yang buruk, karena yang lebih buruk adalah tidak memulai sama sekali. Namun dalam setiap usaha atau bisnis tentu di perlukan ilmu dan strategi, Strategi dagang atau penjualan, strategi atau ilmu dalam produksi, dan beberapa strategi.
Namun ternyata ada hal yang lebih sepele yang lebih genting sehingga membuat para pelaku usaha kuliner gagal dalam membangun bisnisnya, Kira kira apa saja itu? Mari kita simak ulasan berikut ini.
Kelemahan Usaha Kuliner Yang Sering Membuat Bisnis Makanan Ini Gagal dan Bangkrut
1. Terlalu Banyak Pinjaman
Banyak pelaku usaha berfikir untuk memulai usaha mereka harus memerlukan modal yang tidak sedikit, sehingga ada juga pikiran untuk meminjam uang untuk di jadikanya modal usaha. apakah hal itu sah - sah saja?
Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa bisnis di bidang kuliner tidak harus di bangun dengan modal kecil, banyak pelaku usaha yang menuruti gengsi, ingin membuka dengan tampilan yang wah, karena merasa uangnya banyak, sebenarnya hal ini sah - sah saja jika di sertai denga strategi dagang yang baik, namun untuk seorang pemula apa perlu cara ini di pakai? Terlebih jika modal yang ia dapat dari hasil meminjam?
Dengan meminjam uang modal untuk usaha / bisnis akan membuat pelaku usaha tidak fokus dalam menjalankan bisnisnya, yang ia fikirkan adalah bagaimana membuat daganganya laku dengan keuntungan yang banyak sehingga seringkali tidak mengutamakan strategi jualan yang sebenarnya, al hasil bukan laris yang ia dapatkan melainkan dagangan yang tidak laku sehingga membuat kerugian.
Dengan meminjam modal maka pelaku usaha harus membayarkan juga bunga pinjaman, hal ini tentu akan sangat menekan pikiran pelaku usaha, terlebih jika usaha yang di jalankan benar- benar baru di mulai. Dengan keuntungan yang belum stabil, pelaku usaha harus membagi dengan modal untuk jualan di hari berikutnya di tambah biaya produksi, di tambah sewa tempat di tambah bayar cicilan pinjaman beserta bunganya yang mungkin memakan waktu yang lama, tentu hal ini akan sangat rentan terhadap perjalanan bisnis atau usaha anda.
Oleh sebab itu sebaiknya hindari meminjam uang untuk keperluan modal usaha jika memang usaha anda benar -benar baru ingin di bangun, jika memang tak ada modal, jangan takut untuk bekerja sama dengan investor yang mau memberikan uangnya untuk modal bisnis anda untuk kemudian berbagi hasil, usahakan musyawarahkan sebaik mungkin agar jika terjadi kegagalan atau keuntungan yang tidak sesuai harapan bisa di selesaikan sebaik mungkin.
2. Perencanaan Usaha / Bisnis Kurang Sempurna
Seperti yang sudah saya ungkap di awal, bahwa bisnis atau usaha di bidang apapun selalu harus membuat perencanaan dan strategi dalam memulai dan membangun sebuah bisnis. Makanya seringkali kita mendengar bahwa pelaku usaha sebelum memulai usahanya mereka membuat perencanaan yang sering di sebut "Proposal Usaha". Di dalam proposal usaha ini kita bisa menghitung berapa modal yan di butuhkan, apa saja yang perlu dan di butuhkan serta kesiapan lain yang berkaitan dengan usaha yang akan kita jalankan.
Meskipun prodposal usaha ini tidak wajib, terutama bagi pelaku usaha yang ingin memulai usahanya dengan modal awal yang kecil, paling tidak kita bisa membuat coret-coretan sederhana tentang perencanaan dan strategi yang nantinya kita jalankan.
Seringkali pelaku usaha terlalu bersemangat dalam memulai usahanya sehingga mereka tidak memperhatikan perencanaan yang sesuai. Seperti misalnya membuat gerobak dahulu baru mencari tempat usaha. Setelah gerobak di buat, pelaku usaha bingung mencari tempat yang strategis yang cocok dengan target pasar nya. Akhirnya karena target pasar tidak sesuai, pembeli sedikit akhirnya bisnispun merugi.
Langkah awal dalam membangun bisnis adalah kenali potensi target pasar anda, Siapa yang anda jadikan sebagai target pasar, cari lokasi strategis , baru kemudian persiapkan bisnis anda dengan mantap.
Seperti misalkan produk anda adalah donat bakar dan susu kedelai, target pasar anda para pelajar yang pulang sekolah atau hendak berangkat les, maka sebaiknya cari lokasi yang banyak di lalui para pelajar tersebut. Baru setelah itu siapkan gerobak yang unik yang nantinya bisa menarik minat para pelajar untuk membeli dagangan anda.
Contoh lain, produk anda makanan cepat saji, target anda adalah mereka yang sedang jalan-jalan di mall atau pasar atau setelah berbelanja, Maka usahakan cari tempat yang dekat dengan parkir kendaraan mereka, yang banyak di lalui oleh para pebelanja di Supermarket atau pasar. Baru setelah itu siapkan tempat makan yang kira - kira bisa melepas rasa lelah target pasar anda agar bisa menarik para target anda.
3. Pemborosan Biaya Belanja Bahan Baku.
Tidak sedikit para pelaku usaha di bidang kuliner yang mengeluh tentang mahalnya bahan baku, sehingga membuat mereka gagal dan pada akhirnya gulung tikar, Lalu apakah hal tersebut tidak bisa di atasi? Apakah pelaku usaha harus menaikan harga produknya? Lalu bagaimana dengan persaingan?? tentu sebaiknya jangan, berfikirlah secara matang untuk menaikan harga produk di tengah persaingan bisnis yang kian ketat.
Membeli bahan baku dalam jumlah sedikit yang di perlukan pada satu hari tersebut, memang mambuat harga bahan baku menjadi mahal, dampaknya tentu akan membuat pelaku usaha bimbang, ingin menaikan harga atau terpaksa merugi.
Sebaiknya belilah bahan baku anda dalam jumlah besar, terutama bahan baku yang mempunyai daya tahan lebih lama atau awet, seperti minyak atau beras, sehingga anda akan mendapatkan harga bahan baku yang cukup murah. Atau jika memang langkah tersebut tidak bisa teratasi, atau bahan baku anda adalah bahan yang harus di olah pada saat itu juga seperti misalnya daging, anda bisa bekerja sama dengan pedagang lainnya, Jika anda penjual bakso, anda bisa bekerja sama dengan pedagang bakso lainya yang anda percaya, untuk bekerja sama membeli daging secara bersama, Misalkan anda memerlukan 5 kilogram daging setiap hari, jika anda bekerja sama dengan 10 pedagang bakso dengan kebutuhan daging yang sama, berarti anda bisa membeli daging seberat 50kg, perhari, Dengan cara tersebut tentu anda bisa langsung memesan daging di agen atau distributor daging untuk mendapatkan harga bahan baku yang lebih murah. Untuk kemudian anda bagi-bagikan kepada penjual lainnya. Oke kan?
Nagh itulah sedikit ulasan mengenai Kelemahan Usaha Kuliner Yang Sering Membuat Bisnis Makanan Ini Gagal dan Bangkrut. Pada intinya kita bisa memulai usaha dengan modal yang kita bisa terlebih dahulu, setidaknya kita akan tahu bagaimana jalan yang kita hadapi di bisnis di bidang yang akan kita bangun nanti. Dengan begitu kita akan lebih siap jika suatu saat nanti kita memiliki modal yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis kuliner yang kita bangun. Tetap pertahankan kualiatas produk kuliner anda, untuk mendapatkan pelangan yang setia. Jika memungkinkan jalin hubungan anda sebagai pelaku usaha dengan para pelangan anda, dengan memberikan hadiah atau jalan-jalan bersama atau hal menarik lainya. Anda juga harus memeberkan inovasi ketika pelanggan mulai bosan dengan produk atau layanan yang anda berikan, agar pelanggan tetap mendapatkan produk dan layanan yang terbaik dan tidak akan berpindah ke lain hati. Terimakasih atas waktunya semoga bermanfaat.
loading...