KIsah Inspiratif Bob Sadino "Pentingnya Menghargai Orang Lain"
loading...
KIsah Inspiratif Bob Sadino "Pentingnya Menghargai Orang Lain"
Pentingkah menghargai orang lain? bukankah hanya orang kaya dan sukses yang patut di hargai? Mungkin ini lah yang terjadi di beberapa kalangan masyarakat kita ini. Jarang sekali yang menggunakan kesederhanaan sebagai profilnya. bahkan seringkali kita bergaya tidak sesuai atau melebihi batas kemampuan kita sendiri.
Berbeda dengan pengusaha nyentrik dengan tampilan yang selalu sederhana. Beliau adalah Om Bob Sadino. Pengusaha sukses Indonesia yang berhasil mengisnpirasi banyak orang dalam keilmuan bisnis maupun kesederhanaanya.
Ada kisah menarik yang sangat inspiratif tentang Om Bob Sadino Yang di Kira tukang sampah oleh calon pegawainya. Betapa Angkuhnya ketika kesuksesan di ukur hanya dari tampilan seseorang. berikut adalah sepenggal menarik kisah itu
Baca juga : 5 Karakter Yang Harus Di Miliki Pengusaha Sukses Menurut Bob Sadino
Suatu hari di pagi yang indah, datanglah seorang wanita ber penampilan menarik, berusia sekitar 40an. Dengan membawa anaknya memasuki salah satu area perkantoran di sebuah perusahaan terkenal.
Karena suasana masih sepi, mereka berduapun duduk di taman, di samping gedung untuk sarapan sambil menikmati taman yang indah dengan hamparan hijau nan asri.
Singkat cerita setelah selesai makan, si wanita paruh baya tersebut tiba-tiba membuang tisu bekas pakai secara sembarangan. (Werr)
Tidak jauh dari lokasi tersebut, terlihat seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting sedang memotong ranting. Si kakek itu menghampiri dan memungut sampah tisu itu, lalu membuangnya ke tempat sampah.
Beberapa waktu kemudian, wanita itu berpenampian menarik itu kembali membuang sampah tanpa rasa sungkan ataupun malu, kakek itu pun mengahmpiri dan dengan sabar memungutnya lagi dan membuangnya ke tempat sampah di dekat lokasi tersebut.
Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu dengan lantang berkata untuk menasihati anaknya,”Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, Jelas, ya?”
Si kakek yang dengan penampilan sederhana tersebut meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimana Anda bisa masuk kesini ?” Wanita itu dengan angkuhnya menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”
Gedung kantoran mewah di Jakarta
Di waktu yang hampir bersamaan, datanglah seorang pria dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata terhadap kakek tua tersebut, ”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”
Sang kakek dengan santai mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas kepada pegawainya, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”
Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”
tak lama kemudian, sambil berjongkok, sang kakek dengan penuh kesederhanaan mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah".
Si Wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek. Kakek itu adalah Bob Sadino, yang kedudukannya adalah Presiden Direktur di perusahaan tersebut.
Nagh begitulah kira kira sepenggal cerita menarik tentang pentingnya menghargai orang lain, entah itu bos, entah itu tukang sampah dan yang lainya, yang telah secara langsung di alami oleh Om Bob Sadino, Pengusaha nyentrik yang penuh kesederhanaan yang saking sederhanany beliau sampai di kira tukang sampah.
Dengan Menghargai orang lain, itu artinya kita juga menghargai diri sendiri dan kehdupan kita. Kita tidak pernah tahu siapa orang yang berada di sekitar kita. Entah bagaimana penampilanya dan entah bagaimana nasibnya, baik masa lalu atau pun masa yang akan datang. Jangan sampai karena kita tidak bisa menghargai kesederhanaan justru kita yang akan merasakan lebih parah kondisi dari orang yang kita lakukan dengan keangkuhan. Terimakasih
Pentingkah menghargai orang lain? bukankah hanya orang kaya dan sukses yang patut di hargai? Mungkin ini lah yang terjadi di beberapa kalangan masyarakat kita ini. Jarang sekali yang menggunakan kesederhanaan sebagai profilnya. bahkan seringkali kita bergaya tidak sesuai atau melebihi batas kemampuan kita sendiri.
Berbeda dengan pengusaha nyentrik dengan tampilan yang selalu sederhana. Beliau adalah Om Bob Sadino. Pengusaha sukses Indonesia yang berhasil mengisnpirasi banyak orang dalam keilmuan bisnis maupun kesederhanaanya.
Ada kisah menarik yang sangat inspiratif tentang Om Bob Sadino Yang di Kira tukang sampah oleh calon pegawainya. Betapa Angkuhnya ketika kesuksesan di ukur hanya dari tampilan seseorang. berikut adalah sepenggal menarik kisah itu
Baca juga : 5 Karakter Yang Harus Di Miliki Pengusaha Sukses Menurut Bob Sadino
Suatu hari di pagi yang indah, datanglah seorang wanita ber penampilan menarik, berusia sekitar 40an. Dengan membawa anaknya memasuki salah satu area perkantoran di sebuah perusahaan terkenal.
Karena suasana masih sepi, mereka berduapun duduk di taman, di samping gedung untuk sarapan sambil menikmati taman yang indah dengan hamparan hijau nan asri.
Singkat cerita setelah selesai makan, si wanita paruh baya tersebut tiba-tiba membuang tisu bekas pakai secara sembarangan. (Werr)
Tidak jauh dari lokasi tersebut, terlihat seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting sedang memotong ranting. Si kakek itu menghampiri dan memungut sampah tisu itu, lalu membuangnya ke tempat sampah.
Beberapa waktu kemudian, wanita itu berpenampian menarik itu kembali membuang sampah tanpa rasa sungkan ataupun malu, kakek itu pun mengahmpiri dan dengan sabar memungutnya lagi dan membuangnya ke tempat sampah di dekat lokasi tersebut.
Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu dengan lantang berkata untuk menasihati anaknya,”Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, Jelas, ya?”
Si kakek yang dengan penampilan sederhana tersebut meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimana Anda bisa masuk kesini ?” Wanita itu dengan angkuhnya menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”
Gedung kantoran mewah di Jakarta
Di waktu yang hampir bersamaan, datanglah seorang pria dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata terhadap kakek tua tersebut, ”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”
Sang kakek dengan santai mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas kepada pegawainya, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”
Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”
tak lama kemudian, sambil berjongkok, sang kakek dengan penuh kesederhanaan mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah".
Si Wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek. Kakek itu adalah Bob Sadino, yang kedudukannya adalah Presiden Direktur di perusahaan tersebut.
Nagh begitulah kira kira sepenggal cerita menarik tentang pentingnya menghargai orang lain, entah itu bos, entah itu tukang sampah dan yang lainya, yang telah secara langsung di alami oleh Om Bob Sadino, Pengusaha nyentrik yang penuh kesederhanaan yang saking sederhanany beliau sampai di kira tukang sampah.
Dengan Menghargai orang lain, itu artinya kita juga menghargai diri sendiri dan kehdupan kita. Kita tidak pernah tahu siapa orang yang berada di sekitar kita. Entah bagaimana penampilanya dan entah bagaimana nasibnya, baik masa lalu atau pun masa yang akan datang. Jangan sampai karena kita tidak bisa menghargai kesederhanaan justru kita yang akan merasakan lebih parah kondisi dari orang yang kita lakukan dengan keangkuhan. Terimakasih
loading...